Selasa, 04 Desember 2012

Organisasi Pergerakan Nasional

ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
 



Organisasi Pergerakan Nasional
Dibagi menjadi 3 Masa, yaitu :
    1. Masa Awal Perkembangan: Boedi Oetomo(BO), Sarekat Islam (SI), Indische Partij (IP)
    2. Masa Radikal : Perhimpunan Indonesia (PI), Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Nasional Indonesia (PNI)
    3. Masa Moderat : Partai Indonesia(Partindo), Partai Nasional Indonesia (PNI Baru), Partai Indonesia Raya (Parindra)

1.      BOEDI OETOMO
a.       Didirikan : 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa STOVIA di Batavia
b.      Ketua      :  Soetomo.
c.       Latar Belakang : Terbentuknya organisasi tersebut atas ide dr. Wahidin Soedirohoesodo yang sebelumnya telah berkeliling Jawa untuk menawarkan idenya membentuk Studiefounds. Gagasan Studiesfounds bertujuan untuk menghimpun dana guna memberikan beasiswa bagi pelajar yang berprestasi, namun tidak mampu melanjutnya studinya. Gagasan itu tidak terwujud, tetapi gagasan itu melahirkan BO.
d.      Tujuan BO adalah memajukan pengajaran dan kebudayaan.

2.      SAREKAT ISLAM (SI)
Pada tahun 1911 berdiri organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) di Solo oleh H. Samanhudi. Organisasi SDI berdasar pada dua hal berikut ini.
a. Agama Islam.
b. Ekonomi, yakni untuk memperkuat diri dari pedagang Cina
Atas prakarsa H.O.S. Cokroaminoto, nama SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam ( SI ) pada November 1912, dengan tujuan untuk memperluas anggota sehingga tidak hanya terbatas pada pedagang saja.
Tujuan SI sebagai berikut:
1.      Mengembangkan jiwa dagang
2.      Membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha (permodalan);
3.      Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli;
4.      Menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama Islam.
H.O.S. Cokroaminoto
 

Munculnya Nasionalisme Pergerakan Indonesia



PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

FAKTOR PENDORONG LAHIRNYA NASIONALISME INDONESIA
a.      FAKTOR INTERN
    1. Kisah Kejayaan Bangsa Indonesia
    2. Penderitaan Rakyat akibat Politik Drainage
    3. Diskriminasi Rasial
    4. Lahirnya Gol. Terpelajar

b.      FAKTOR EKSTERN
    1. Kemenangan Perang Jepang atas Rusia th. 1905
    2. Berkembangnya Paham Nasionalisme di Asia-Afrika
    3. Masuknya Paham-paham Baru

PAHAM-PAHAM BARU
1.      Liberalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan individu dalam segala bidang.
2.      Demokrasi adalah suatu paham dimana kekuasaan tertinggi (kedaulatan) dalam suatu negara berada di tangan rakyat.
3.      Sosialisme adalah suatu paham kenegaraan dan berekonomi yang menghendaki kesejahteraan bersama / berusaha supaya harta, benda, industri, dan perusahaan menjadi milik negara/bersama.
4.      Nasionalisme adalah suatu paham (ajaran) dimana kesetiaan tertinggi individu diberikan kepada bangsa dan negara sendiri.

Masa Kolonial di Indonesia



KEKUASAAN PRANCIS DI INDONESIA

Pemerintahan Herman Willem Daendels (1808–1811):
1)      Sesudah VOC dibubarkan, pemerintahan di Nusantara langsung berada di bawah pemerintahan Belanda. Namun semenjak tahun 1806, ketika Raja Louis Napoleon diangkat menjadi raja Belanda, sehingga Indonesia secara tidak langsung telah berada di bawah kekuasaan Prancis. Di Eropa, musuh bebuyutan Prancis adalah Inggris. Prancis di bawah Napoleon Bonaparte masih belum mampu menaklukkan Inggris.
2)      Dalam menghadapi masalah dengan Inggris, pada tahun 1808, Louis Napoleon menunjuk Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia. Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris.

Langkah-langkah kebijaksanaan Daendels untuk mempertahankan P. Jawa
                Dalam bidang militer :
1)      Membuat jalan raya dari Anyer sampai dengan Panarukan
2)      Mendirikan benteng-benteng pertahanan
3)      Membangun pangkalan angkatan laut di Merak dan Ujung Kulon
4)      Mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya
5)      Memperkuat pasukan yang anggotanya terdiri atas orang-orang Indonesia
Dalam bidang Pemerintahan
1)      Pulau Jawa dibagi menjadi sembilan karisedenan dengan tujuan untuk mempermudah administrasi pemerintahan.
2)      Para bupati dijadikan pegawai pemerintah Belanda.
3)      Perbaikani gaji pegawai dan memberantas korupsi.
4)      Pendirian badan-badan pengadilan.


KONDISI MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN



KONDISI MASYARAKAT INDONESIA
PADA MASA PENJAJAHAN

A.   Masa Penjajahan Bangsa Barat di Indonesia
Faktor-faktor yang mendorong bangsa-bangsa Barat pergi ke dunia Timur, antara lain sebagai berikut.
1. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453) mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah) terputus.
2. Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu dengan ditemukan peta dan kompas yang sangat penting bagi pelayaran.
3. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal sehingga harganya lebih murah dan dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
4. Adanya keinginan untuk melanjutkan Perang Salib dan menyebarkan agama Nasrani ke daerah-daerah yang dikunjungi.
5. Adanya jiwa petualangan sehingga menggugah semangat untuk melakukan penjelajahan samudra.

Pengertian Penjelajahan Samudra yaitu ekspedisi mengarunggi samudra luas dengan tujuan mencari daerah penghasil rempah-rempah.
Bangsa yang pelopor penjelajahan Samudra :
1.      Bangsa Portugis
2.      Bangsa Spanyol
Perjanjian-perjanjian penjelajahan Samudra :
1.      Perjanjian Toerdisilas yaitu perjanjian yang membagi bumi menjadi 2 bagian antara barat dan timur, bagian barat milik Spanyol dan bagian timur milik Portugis.
2.      Perjanjian Saragosa yaitu perjanjian yang membagi bumi menjadi 2 bagian antara utara dan selatan, bagian utara milik Spanyol dan bagian selatan milik Portugis.
Semboyan/tujuan Penjelajahan Samudera :
1.      Gold = mencari kekayaan (rempah-rempah, emas, perak dll)
2.      Glory = mencari kejayaan (mencari daerah jajahan )
3.      Gospel = menyebarkan agama Nasrani

Senin, 03 Desember 2012

KERAJAAN HINDU-BUDDHA DAN ISLAM DI INDONESIA



BAB 1
KERAJAAN HINDU-BUDDHA DAN ISLAM DI INDONESIA

A.  MASUKNYA KEBUDAYAAN DAN AGAMA HINDU KE INDONESIA

Hubungan dagang antara Indonesia dengan India berpengaruh terhadap masuknya budaya Hindu - Budha ke Indonesia. Agama Budha disebarluaskan ke Indonesia oleh para bhiksu, sedangkan mengenai pembawa agama Hindu ke Indonesia terdapat 4 teori sebagai berikut :
1.      Teori Ksatria
2.      Teori Waisya
3.      Teori Brahmana
4.      Teori Campuran
Bukti tertua adanya pengaruh India di Indonesia adalah ditemukannya Arca Budha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan.

B.  KERAJAAN KUTAI

Kerajaan Kutai atau Kerajaan Kutai Martadipura (Martapura) merupakan kerajaan Hindu yang berdiri sekitar abad ke-4 Masehi di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Kerajaan ini dibangun oleh Kudungga. Diduga ia belum menganut agama Hindu.
Peninggalan terpenting kerajaan Kutai adalah 7 Prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, dari abad ke-4 Masehi. Salah satu Yupa mengatakan bahwa "Maharaja Kundunga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang putra. yang paling terkemuka adalah Mulawarman.” Salah satu prasastinya juga menyebut kata Waprakeswara yaitu tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa.